Selasa, 24 Maret 2020
Wajahnya tentu sangat familiar, seolah dekat dengan keseharian kita. Pembawaannya asyik dan humoris. Sebutan si mbok begitu melekat pada sosoknya, sampai kita tak tahu nama aslinya.
Namun si mbok kini telah jadi legenda, sebagai artis yang spesialis memerankan asisten tumah tangga (ART) pada banyak sinetron dan FTV. Dia sangat terkenal.
Sampai ada ungkapan : apapun sinetronnya, dialah pembantunya. Itu menunjukkan betapa bagus aktingnya. Seingat saya, tidak pernah berperan antagonis.
Saat sosok si mbok ini dikabarkan meninggal, saya baru tahu nama aslinya : Purwaniatun. Memang agak terkejut, kok tiba-tiba?
Ya, kita memang kurang tahu informasi soal artis yang bukan pemeran utama. Selama ini yang banyak disorot media, terutama tayangan infotaintment adalah artis pemeran utama.
Teramat jarang figur seperti Bu Purwaniatun diangkat, sebab dalam sebuah sinetron dan FTV, posisi perannya bukan sebagai magnet utama.
Sekalipun begitu, keterbiasaan Bu Purwaniatun berada di depan kamera, membuatnya sangat natural dalam berakting. Seolah ia benar-benar seorang asisten rumah tangga. Padahal kan tetap sebagai artis.
Totalitas dan konsistensinya sebagai ART selayaknya mendapatkan awards, atau kesempatan talk show khusus, mengulik banyak hal tentang hidupnya, serta alasan kenapa selama ini mau berperan sebagai ART?
Sayangnya kesempatan itu tak mungkin terjadi, sebab ia sudah dipanggil yang maha kuasa. Kedepan, sinetron dan FTV tak akan lagi bisa menghadirkan sosoknya.
Bu Purwaniatun telah jadi sosok legenda, yang mungkin melebihi para pemeran utamanya. Berkat totalitas dan konsistensinya. Sebagai apapun, lakukan yang terbaik.
Saya jadi teringat petuah dari Prof. Imam Suprayogo, Mantan rektor UIN Malang, kala saya wawancarai. Beliau bilang, apapun posisimu saat ini, lakukan tanggung jawabmu sebaik mungkin.
Barangkali kita bisa belajar dari sosok si mbok ini, apapun perannya, lakukan yang terbaik. Sebagai pemeran utama, pendukung, atau figuran.
Apapun peran kita saat ini, lakukan yang terbaik. Belajar dari si mbok legendaris. Selamat jalan, semoga khusnul khotimah. []
Kedai MuaRa
Ahmad Fahrizal Aziz
0 Comments
Komentar di sini