Kamis, 13 Februari 2020
Facebook paling rajin memberikan notifikasi, terutama notifikasi kenangan dan ulang tahun teman facebook kita. Ada getar rasa yang berbeda tatkala mereka yang berulang tahun, dan diberitakan oleh facebook, adalah teman-teman yang sudah meninggal.
Akun facebook itu tetap ada, selama tak dihapus permanen. Ya, sekalipun pihak facebook sudah melengkapinya dengan "ahli waris" akun, sesaat jika terjadi sesuatu dengan pemilik akun, ahli waris bisa mengambil alih.
Tujuannya agar akun dihapus permanen. Namun ada yang membiarkannya saja. Orangnya memang sudah meninggal, namun kenangannya masih tertinggal, lewat unggahan-unggahan facebooknya.
Namun sekarang, ketika pemilik akun meninggal, ponselnya bisa diambil alih pihak keluarga. Pada ponsel itu biasanya otomatis login ke akun sosial media. Semuanya. Termasuk akun email.
Untuk menghapus akun, tetap harus memasukkan kata sandi, yang mungkin hanya diketahui pemilik akun. Namun kata sandi bisa direset ulang dengan email atau nomor hp.
Sedihnya, pihak pengambil alih kadang masih sering membuka akunnya. Beberapa kali saya terkejut karena teman facebook yang sudah meninggal masih melihat fb story atau memberikan like.
Unggahan facebook memang tidak harus dihapus, apalagi yang bermanfaat. Namun jika ada unggahan yang kurang baik, yang memicu konflik, emosi atau tak senonoh, sebaiknya dihapus demi kebaikan almarhum/ah.
Itu juga bisa menjadi pelajaran bagi kita, agar senantiasa mengunggah yang baik-baik ke facebook, yang bermanfaat dan inspiratif.
Kadang kala saya terenyuh melihat unggahan-unggahan teman yang sudah meninggal, terutama unggahan yang baik-baik, terbayang betapa produktif dan manfaat hidupnya.
Namun ada juga unggahan-unggahan yang berisi umpatan, pamer, permusuhan, apalagi terkait politik.
Tak salah jika unggahan di facebook jadi salah satu unsur penilaian bagi perusahaan atau lembaga ketika merekrut karyawan. Penilaiannya pun diam-diam. Tidak dikasih tahu. Akun facebook bisa dilacak melalui nama, email, atau nomor ponsel. Mudah sekali.
Mereka yang tidak memiliki akun facebook, punya nilai tawar tersendiri.
-00-
Akun facebook seperti jadi etalase kehidupan, bagi pemiliknya. Sekalipun sudah meninggal.
Meski tak bisa mengunggah tulisan atau foto lagi, namun apa yang sudah sempat diunggah masih bisa dinikmati, apalagi jika akun diformat untuk publik.
Foto-foto masih bisa dilihat, video-video masih bisa ditonton, tulisan-tulisannya juga masih bisa dibaca. Pemilik akunnya sudah meninggal, tetapi rasanya ia masih hidup lewat apa yang pernah ia unggah.
Meskipun kadang terasa sepi. Suasana berubah ketika kita ingat kalau si pemilik akun sudah tiada. []
Kedai Muara
Ahmad Fahrizal Aziz
Photo was taken from psafe.com
0 Comments
Komentar di sini